☂ ☂ “Sebaik-baik wanita ialah yang tidak memandang dan tidak dipandang oleh lelaki” ☂ ☂
“Sebaik-baik wanita ialah yang tidak memandang dan tidak dipandang oleh lelaki”
Aku tidak ingin dipandang cantik oleh lelaki. Biarlah aku
hanya cantik di matamu. Apalah gunanya aku menjadi
idaman banyak lelaki sedangkan aku hanya bisa menjadi
milikmu seorang. Aku tidak merasa bangga menjadi rebutan
lelaki bahkan aku merasa terhina diperlakukan sebegitu
seolah-olah aku ini barang yang bisa dimiliki sesuka hati.
Aku juga tidak mau menjadi penyebab kejatuhan seorang
lelaki yang dikecewakan lantaran terlalu mengharapkan
sesuatu yang tidak dapat aku berikan. Bagaimana akan
kujawab di hadapan Allah kelak andai ditanya? Adakah itu
sumbanganku kepada manusia selama hidup di muka
bumi? Kalau aku tidak ingin kau memandang perempuan
lain, aku dululah yang perlu menundukkan pandanganku.
Aku harus memperbaiki dan menghias pribadiku karena
itulah yang dituntut oleh Allah. Kalau aku ingin lelaki yang
baik menjadi suamiku, aku juga perlu menjadi perempuan
yang baik. Bukankah Allah telah menjanjikan perempuan
yang baik itu untuk lelaki yang baik?
Tidak kunafikan sebagai remaja, aku memiliki perasaan
untuk menyayangi dan disayangi. Namun setiap kali
perasaan itu datang, setiap kali itulah aku mengingatkan
diriku bahwa aku perlu menjaga perasaan itu karena ia
semata-mata untukmu. Allah telah memuliakan seorang
lelaki yang bakal menjadi suamiku untuk menerima hati dan
perasaanku yang suci. Bukan hati yang menjadi labuhan
lelaki lain. Engkau berhak mendapat kasih yang tulen.
Diriku yang memang lemah ini telah diuji oleh Allah saat
seorang lelaki ingin berkenalan denganku. Aku dengan
tegas menolak, berbagai macam dalil aku kemukakan, tetapi
dia tetap tidak berputus asa. Aku merasa seolah-olah
kehidupanku yang tenang ini telah dirampas dariku. Aku
bertanya-tanya adakah aku berada di tebing kebinasaan?
Aku beristigfar memohon ampunan-Nya. Aku juga berdoa
agar Pemilik Segala Rasa Cinta melindungi diriku dari
kejahatan.
Kehadirannya membuatku banyak memikirkan tentang
dirimu. Kau kurasakan seolah-olah wujud bersamaku. Di
mana saja aku berada, akal sadarku membuat perhitungan
denganmu. Aku tahu lelaki yang menggodaku itu bukan
dirimu. Malah aku yakin pada gerak hatiku yang mengatakan
lelaki itu bukan teman hidupku kelak.
Aku bukanlah seorang gadis yang cerewet dalam memilih
pasangan hidup. Siapalah diriku untuk memilih permata
sedangkan aku hanyalah sebutir pasir yang wujud di mana-
mana.Tetapi aku juga punya keinginan seperti wanita
solehah yang lain, dilamar lelaki yang bakal dinobatkan
sebagai ahli syurga, memimpinku ke arah tujuan yang
satu.Tidak perlu kau memiliki wajah setampan Nabi Yusuf
Alaihisalam, juga harta seluas perbendaharaan Nabi
Sulaiman Alaihisalam, atau kekuasaan seluas kerajaan Nabi
Muhammad Shallallahu `Alaihi Wassalam, yang mampu
mendebarkan hati juataan gadis untuk membuat aku
terpikat.
Andainya kaulah jodohku yang tertulis di Lauh Mahfuz,
Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga
hatimu. Itu janji Allah. Akan tetapi, selagi kita tidak diikat
dengan ikatan yang sah, selagi itu jangan dimubazirkan
perasaan itu karena kita masih tidak mempunyai hak untuk
begitu. Juga jangan melampaui batas yang telah Allah
tetapkan. Aku takut perbuatan-perbuatan seperti itu akan
memberi kesan yang tidak baik dalam kehidupan kita kelak.
Permintaanku tidak banyak. Cukuplah engkau menyerahkan
seluruh dirimu pada mencari ridha Illahi. Aku akan merasa
amat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun
sandaran perjuanganmu. Bahkan aku amat bersyukur pada
Illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat
juangmu, mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu
rebah atau tersungkur di medan yang dijanjikan Allah
dengan kemenangan atau syahid itu. Akan kukeringkan
darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu
impianku.Aku pasti berendam airmata darah, andainya
Engkau menyerahkan seluruh cintamu kepadaku.
Cukuplah kau mencintai Allah dengan sepenuh hatimu
karena dengan mencintai Allah, kau akan mencintaiku
karena-Nya. Cinta itu lebih abadi daripada cinta biasa. Moga
cinta itu juga yang akan mempertemukan kita kembali di
syurga. Seorang gadis yang membiarkan dirinya
dikerumuni, didekati, diakrabi oleh lelaki yang bukan
muhrimnya. Cukuplah dengan itu hilang harga dirinya di
hadapan Allah. Di hadapan Allah. Di hadapan Allah.
jadi..
“PELIHARALAH DIRI DAN JAGA KESUCIAN” =)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan